Rabu, 05 Desember 2007

Rumah Asbes Bantuan Bakrie Dihancurkan Warga

Sedikitnya lima unit rumah bantuan korban tsunami dari 204 unit yang dibangun Bakrie Peduli Untuk Negeri di Desa Deyah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, dihancurkan dan dibakar warga, Rabu (5/12).

Dari lima unit rumah yang dihancurkan warga itu, tiga unit diantaranya merupakan rumah contoh yang dibangun disamping kanan Masjid desa setempat. Sedangkan dua unit rumah warga yang dijebol kemudian dibakar berada disebelah kiri masjid.

Sebelum aksi pengrusakan rumah tersebut, sejumlah warga telah mendatangi kantor BRR Aceh-Nias, untuk mempertanyakan kembali komitmen BRR untuk mengganti rumah asbes tersebut dengan rumah permanen sebagaimana dituangkan dalam nota kesepakatan bersama.

Kesepakatan itu ditandatangani, Geusyik Deyah Raya, Irfan, mewakili Deputi Perumahan BRR Aceh-Nias, Wisnubroto, Pimpinan DPRK Banda Aceh, Mukminan serta Kepala Regional I BRR Aceh-Nias, Ruslan Abdu Gani, pada tanggal 27 April 2007 lalu.

Geusyik Deyah Raya, Irfan, kepada wartawan mengatakan BRR belum memberikan keputusan menyangkut tindak lanjut kesepakatan dengan warga Deyah Raya, bahwa rumah asbes tersebut akan diganti dengan rumah permanen yang lain.

Pihak BRR Aceh-Nias menyampaikan bahwa rumah bantuan tersebut tidak boleh dibongkar, sehingga warga kecewa. Akhirnya warga pulang dan menghancurkan tiga unit rumah contoh dan dua unit rumah untuk warga lainnya.

Setelah lima unit rumah tersebut dihancurkan dan dibakar, Geusyik Irfan kemudian mengumpulkan warga dan meminta mereka untuk tidak melanjutkan lagi aksi pengrusakan dan pembakaran rumah yang dibangun dengan asbes tersebut.

Menurut Geusyik Irfan, setelah rumah tersebut diresmikan Aburizal Bakrie yang dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu, sebagian besar warga tidak mahu menempatinya karena takut dampak zat asbestos yang membahayakan kesehatan.

Cukup Tinggi

Laporan hasil analisis penggunaan asbes sebagai bahan bangunan rumah korban gempa-tsunami yang dilakukan tim investigasi asbes Dewan Pengawas BRR Aceh-Nias, telah merekomendasikan sedapat mungkin material asbes pada perumahan yang dibangun Bakrie Group diganti dengan material yang lebih aman.

Hal itu mengingat kandungan Chrysotile pada perumahan Bakrie cukup tinggi (mencapai 20 persen), serta demi mempertimbangkan aspek preventif dan tidak terjadi keresahan didalam masyarakat. Dan pembongkaran harus dilakukan sesuai prosedur.

Dari hasil analisis laboratorium yang diperoleh, bahwa bahan yang ada pada dinding untuk perumahan Bakrie Group mengandung lebih kurang 16,27 persen chrysotile. Sedangkan untuk plafonnya mengandung 20,26 persen chrysotile.

Tidak ada komentar: